Senin, 20 Juni 2011

Libur telah tiba ^_^



Liputan6.com, Klaten: Memasuki musim liburan sekolah jumlah pemesanan tiket kereta api meningkat dua kali lipat. Di Stasiun Klaten, Jawa Tengah, tiket kereta api ekonomi tujuan Jakarta habis terjual, Selasa (21/6).
Antrean pembeli mencapai puluhan meter hingga memenuhi halaman parkir stasiun. Sebagian pembeli rela antre berjam-jam agar bisa mendapatkan tiket. Mereka juga mengaku telah mengantre sejak dini hari sejak loket belum dibuka.
Sayang, para pembeli harus menelan kekecewaan lantaran penjualan tiket duduk yang dibandrol Rp 35 ribu itu dibatasi hanya dua tiket. Mereka pun terpaksa membeli tiket berdiri agar semua keluarga bisa bersama-sama liburan ke Jakarta. Untuk melayani seluruh calon penumpang, KAI memberlakukan bebas tempat duduk untuk kereta api ekonomi Bengawan sampai 11 Juli mendatang. (APY/MEL)


Read more "Libur telah tiba ^_^..."

minuman bersoda enak di mulut dan berbahaya di tubuh




Minuman bersoda menjadi favorit jutaan orang. Rasanya manis dan menyegarkan. Dan terasa lebih nikmat jika diminum saat cuaca panas atau usai makan siang.
Tapi apa yang terjadi jika Anda minum soda terlalu sering atau malah setiap hari? Seperti dikutip dari Shine Senin (20/6), inilah empat dampak minum minuman bersoda terlalu sering:
1. Tambah gendut
Di Amerika Serikat, sederet penelitian membuktikan secara ilmiah bahwa minuman bersoda menjadi penyebab obesitas atau kelebihan berat badan. Banyak anak kecil, remaja bahkan dewasa memiliki tubuh yang gendut akibat terlalu sering minum soda.
2. Diabetes tinggal menghitung waktu
Orang yang minum soda setiap hari memiliki risiko mengidap diabetes hingga dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang atau tak pernah minum minuman bersoda.
3. Berisiko mengalami serangan jantung
Selain diabetes, seseorang yang minum minuman bersoda setiap hari, dalam empat tahun memiliki risiko terkena serangan jantung 40 persen lebih tinggi ketimbang yang tidak. Bukan cuma itu, kadar kolesterol jahat pun ikut naik akibat konsumsi soda berlebihan.
4. Menderita berbagai gangguan kesehatan
Minuman bersoda tak hanya mengandung kadar gula yang tinggi, tapi juga kafein. Beberapa ahli mengatakan, jika minuman bersoda sudah jadi bagian dari “gaya hidup”, maka efeknya akan tak jauh beda dengan obat-obatan terlarang. Alhasil jangan heran jika akan ada organ-organ vital tubuh yang mengalami gangguan fungsi.
Jadi mulai sekarang, perbanyaklah konsumsi air putih minimal dua liter sehari. Gantilah minuman bersoda dengan teh hijau atau jamu tradisional yang alami.
Read more "minuman bersoda enak di mulut dan berbahaya di tubuh..."

Sabtu, 04 Juni 2011

wisata ziarah tak pernah sepi

JAKARTA, KOMPAS.com - Makam-makam tokoh tertentu ternyata bisa mendatangkan wisatawan dan memberikan pemasukan untuk daerah. Seperti makam Wali Songo di Jawa Tengah yang tak pernah sepi dari peziarah. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo di Jateng terdapat tiga makam dari Wali Songo.
"Di Kudus ada Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria. Di Demak ada makam Sunan Kalijaga. Ini yang datang wisatawan asing dan wisatawan domestik," ungkapnya kepada Kompas.com via telepon, Sabtu (4/6/2011). Ia menuturkan dalam semalam makam-makam ini dikunjungi oleh lebih dari tiga bus.
"Kalau lagi high season bisa 50 bus. Ini angka yang besar. Tapi paketnya belum ada. Kami meminta dari ASITA untuk membuatkan paket. Kalau wisatawan asing yang datang banyak dari Malaysia dan Brunei," ungkapnya. Ia menambahkan wisman yang datang selain berfoto-foto juga melakukan ziarah.
"Kalau wisatawan domestik ziarah dan berdoa juga tapi lebih lama. Kalau wisman hanya sebentar doa dan lihat-lihat. Kalau orang kita bisa sampai menginap atau di sana sampai berjam-jam. Sampai tahlilan juga," tambahnya.
Sementara itu, pada kesempatan lain Direktur Produk Pariwisata Kembudpar Achyaruddin menuturkan konsep wisata ziarah adalah berkunjung ke suatu tempat yang memiliki nilai historis secara kacamata budaya dan agama.
"Berarti wisata ziarah ini ke peninggalan-peninggalan sejarah dan budaya seperti Candi Borobudur. Kalau dari sisi agama, makam Wali Songo termasuk. Hal ini berlaku untuk semua obyek yang diziarahi yang ada di Indonesia. Termasuk makam belanda di Indonesia. Itu banyak yang diziarahi dan dibantu oleh pemerintah Belanda untuk perawatan dan penataan. Beberapa makam Belanda itu ada yang di Aceh, Ancol, dan Tarakan," tutur Achyaruddin.
Peziarah yang datang biasanya memiliki kedekatan dari sisi historis atau leluhur. Ia menambahkan ada beberapa orang yang merasa tidak perlu melakukan ziarah tapi ada pula pemahaman tertentu yang merasa perlunya melakukan ziarah. Karena, lanjutnya, ziarah dapat menjadi sarana untuk mengingat sejarah. Misalnya, katanya, ziarah ke makam Wali Songo bisa untuk mengingat luar biasanya peran Wali Songo dalam menyebarkan Islam di nusantara.
"Ziarah ini dibenarkan selama peziarah tidak meminta sesuatu ke makam. Itu bukan konsep yang dikembangkan untuk wisata. Kami terus mengembangkan paket-paket yang menyusun produk wisata ziarah. Juga ada kerja sama antar-negara untuk peninggalan-peninggalan budaya. Di ASEAN ada istilahnya TOC atau Trial of Civilization. Misalnya hubungan antara Angkor Wot di Kamboja dengan Candi Borobudur," kata Achyaruddin.
Kedua obyek ini, lanjutnya, didesain agar informasi tentang Angkor Wot ada di Candi Borobudur dan sebaliknya, informasi mengenai Candi Borobudur ada di Angkor Wot. Ia mengatakan kerja sama ini sudah ada sejak 2007 dan masih perlu terus dibangun.
"Nanti, Jawa Tengah mau bangun informasi fisik tentang Angkor Wat. Begitu juga sebaliknya. Karena di dinding Angkor Wat ada relief tentang Ramayana. Nah, kalau wisatawan mau lihat live-nya, silahkan datang ke Candi Prambanan untuk menonton Sendratari Ramayana," jelasnya.

Read more "wisata ziarah tak pernah sepi..."

Labu Kuning Penawar Racun dan Cacing Pita yang Kaya Antioksidan


Gizi.net - Labu kuning atau waluh merupakan bahan pangan yang kaya vitamin A dan C, mineral, serta karbohidrat. Daging buahnya pun mengandung antiokisidan sebagai penangkal pelbagai jenis kanker. Sayang, sejauh ini pemanfaatannya belum optimal.
Buah labu dapat digunakan untuk pelbagai jenis makanan dan cita rasanya enak. Daunnya berfungsi sebagai sayur dan bijinya bermanfaat untuk dijadikan kuaci. Air buahnya berguna sebagai penawar racun binatang berbisa, sementara bijinya menjadi obat cacing pita.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk Indonesia yang hidup dalam lingkungan yang majemuk, memiliki anekaragam kebudayaan dan sumber pangan spesifik, strategi pengembangan pangan perlu diarahkan pada potensi sumber daya wilayah.
Banyak bahan pangan lokal Indonesia yang mempunyai potensi gizi dan komponen bioaktif yang baik, namun belum termanfaatkan secara optimum. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan pengetahuan masyarakat akan manfaat komoditas pangan tersebut.
Penelitian tentang karakterisasi dan potensi pemanfaatan komoditas pangan minor masih sangat sedikit dibandingkan komoditas pangan utama, seperti padi dan kedelai. Labu kuning atau waluh (Cucurbita moschata), yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai pumpkin, termasuk dalam komoditas pangan yang pemanfaatannya masih sangat terbatas.
Tanaman labu tumbuh merambat dengan daun yang besar dan berbulu. Pucuk daun dan daun muda dapat digunakan sebagai bahan sayuran yang lezat, bisa dimakan sebagai sayuran bersantan, oseng-oseng, atau gado-gado. Selain daun, bagian dari tanaman ini yang memiliki nilai ekonomi dan zat gizi terpenting adalah buahnya.
Walaupun tanaman labu kuning dipercaya berasal dari Ambon (Indonesia), budi daya tanaman tersebut secara monokultur dan besar-besaran belum lazim dilakukan oleh masyarakat kita. Tingkat konsumsi labu kuning di Indonesia masih sangat rendah, kurang dari 5 kg per kapita per tahun. Konsumsi labu kuning mencapai puncak pada bulan puasa. Sebab, komoditas ini sangat cocok untuk diolah menjadi kolak, yang umumnya menjadi menu utama pada bulan tersebut.Sangat Awet
Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima Duchenes, Cucurbita ficifolia Bouche, Cucurbita mixta, Cucurbita moschata Duchenes, dan Cucurbita pipo L. Kelima spesies cucurbita tersebut di Indonesia disebut labu kuning (waluh) karena mempunyai ciri-ciri yang hampir sama.Labu kuning tergolong bahan pangan minor, sehingga data statistik nasional belum tersedia. Namun, di beberapa sentra produksi, baik di Jawa, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan, komoditas ini telah ditanam pada luasan tidak kurang dari 300 hektar.
Penanaman labu dapat dilakukan di tanah tegalan, pekarangan, maupun di sawah setelah panen padi, baik monokultur maupun tumpangsari.
Labu ditanam di tanah petak-petak, dengan mengatur tanaman berjajar, jarak tanam antara 1-1,5 meter. Dalam satu hektar dapat ditanami sekitar 5.000 tanaman. Untuk jenis lokal, buah dapat dipanen pada umur 3-4 bulan, sedangkan jenis hibrida, seperti labu kuning taiwan, pada umur 85-90 hari. Apabila ditanam secara monokultur, tiap hektar lahan dapat menghasilkan buah sekitar 50 ton per musim.
Buah labu kuning berbentuk bulat pipih, lonjong, atau panjang dengan banyak alur (15-30 alur). Ukuran pertumbuhannya cepat sekali, mencapai 350 gram per hari.
Buahnya besar dan warnanya bervariasi (buah muda berwarna hijau, sedangkan yang lebih tua kuning pucat). Daging buah tebalnya sekitar tiga cm dan rasanya agak manis.Bobot buah rata-rata 3-5 kg. Untuk labu ukuran besar, beratnya ada yang dapat mencapai 20 kg per buah. Biji labu tua dapat dikonsumsi sebagai kuaci setelah digarami dan dipanggang.
Buah labu kuning mempunyai kulit yang sangat tebal dan keras, sehingga dapat bertindak sebagai penghalang laju respirasi, keluarnya air melalui proses penguapan, maupun masuknya udara penyebab proses oksidasi. Hal tersebutlah yang menyebabkan labu kuning relatif awet dibanding buah-buahan lainnya. Daya awet dapat mencapai enam bulan atau lebih, tergantung pada cara penyimpanannya. Namun, buah yang telah dibelah harus segera diolah karena akan sangat mudah rusak. Hal tersebutmenjadi kendala dalam pemanfaatan labu pada skala rumah tangga sebab labu yang besar tidak dapat diolah sekaligus. Oleh karena itu, di supermarket atau pasar tradisional, labu sering dijual dalam bentuk irisan. Olahan SegarBuah labu dapat digunakan sebagai sayur, sup, atau desert. Masyarakat umumnya memanfaatkan labu yang masih muda sebagai sayuran (lodeh, asem-asem, brongkos). Olahan tradisional yang paling dikenal dari labu kuning ialah kolak. Buah yang sudah tua digunakan sebagai campuran dalam membuat bubur Manado dan sayur bayam ala Sulawesi Selatan. Labu kuning setelah dikukus dapat dibuat aneka makanan tradisional, seperti dawet, lepet, jenang, dodol, daSesuai namanya, labu kuning mempunyai warna kuning atau jingga akibat kandungan karotenoidnyyang sangat tinggi. Itulah sebabnya air perasan labu kuning sering digunakan sebagai pewarna alami dalam pengolahan berbagai makanan tradisional. Tepung labu juga sering dicampurkan ke dalam berbagai produk olahan untuk mendapatkan warna kuning. Karotenoid dalam buah labu sebagian besar berbentuk betakaroten. Air perasan buah dipercaya dapat mengobati luka akibat racun binatang. Sekitar 500-800 biji segar tanpa kulit bisa digunakan sebagai obat pembasmi cacing pita pada orang dewasa. Kadang-kadang diberikan sebagai obat emulsi (diminum beserta obat pencahar), setelah dicampur dengan air. Pengobatan demikian amat berkhasiat dan aman tanpa efek sampingan. Biji labu dikenal sebagai Semen Cucurbitae, yang kaya minyak dan dapat digunakan sebagai obat cacing pita. Kegunaan lain labu kuning adalah untuk obat digigit serangga berbisa (daging buah dan getahnya), disentri, dan sembelit. Labu kuning juga dapat digunakan untuk penyembuhan radang, pengobatan ginjal, demam, dan diare. Berdasarkan pemanfaatan labu kuning secara empiris dan turun-temurun untuk berbagai pengobatan, diduga komoditas ini mempunyai berbagai komponen bioaktif yang perlu dibuktikan secara ilmiah.Tepung LabuPengolahan produk setengah jadi merupakan salah satu cara pengawetan hasil panen, terutama untuk komoditas pangan yang berkadar air tinggi, seperti umbi-umbian dan buah-buahan. Keuntungan lain dari pengolahan produk setengah jadi, sebagai bahan baku yang fleksibel untuk industri pengolahan lanjutan, aman dalam distribusi, serta hemat ruang dan biaya penyimpanan. Teknologi pembuatan tepung merupakan salah satu proses alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), dibentuk, diperkaya zat gizi, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. Dari segi proses, pembuatan tepung hanya membutuhkan air relatif sedikit dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pembuatan pati.Pada umumnya buah-buahan dan umbi-umbian mudah mengalami pencokelatan setelah dikupas. Hal ini disebabkan oksidasi oleh udara sehingga terbentuk reaksi pencokelatan oleh pengaruh enzim yang terdapat dalam bahan pangan tersebut (browning enzymatic). Pencokelatan karena enzim merupakan reaksi antara oksigen dan suatu senyawa fenol yang dikatalisis oleh enzim polifenol oksidase. Untuk menghindari terbentuknya warna cokelat pada bahan pangan yang akan dibuat tepung, dapat dilakukan melalui pencegahan sesedikit mungkin kontak antara bahan yang telah dikupas dan udara. Caranya, rendam dalam air (atau larutan garam 1 persen) dan/atau menginaktifkan enzim dalam proses blansir (perlakuan uap air panas).
Tepung labu kuning mempunyai sifat spesifik dengan aroma khas. Secara umum, tepung tersebut berpotensi sebagai pendamping terigu dan tepung beras dalam berbagai produk olahan pangan. Produk olahan dari tepung labu kuning mempunyai warna dan rasa yang spesifik, sehingga lebih disukai oleh konsumen. Tahapan pembuatan tepung dari buah labu kuning sebagai berikut: Labu kuning harus dipilih yang mengkal, yaitu buah sudah tua tetapi belum masak optimum. Buah dipanen kira-kira 5-10 hari lebih awal dari umur panen semestinya. Buah yang masak optimum tidak sesuai dibuat tepung karena kadar airnya tinggi, daging buahnya lembek, serta kadar patinya rendah.Setelah dikupas kulitnya, labu dibelah-belah dan dilakukan pemblansiran, yaitu perlakuan dengan uap panas selama 5-10 menit. Dalam skala rumah tangga, tahapan ini dapat dilakukan seperti mengukus nasi tetapi tidak perlu ditutup. Selanjutnya labu dirajang dengan ketebalan 0,1-0,3 cm. Hasil perajangan tersebut dinamakan sawut. Pengeringan sawut dilakukan sampai diperoleh kadar air sekitar 14 persen. Agar lebih efisien, penepungan sawut dilakukan dalam dua tahapan, yaitu 1) penghancuran sawut untuk menghasilkan butiran kecil (lolos 20 mesh), dan 2) penggilingan/penepungan menggunakan saringan lebih halus (80 mesh). Penggilingan sawut kering menjadi tepung labu kuning dapat menggunakan mesin penepung beras. @ Prof. DR. Made Astawan, Dosen di Departemen Teknologi Pangan dan Gizi IPB
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1081742482,71695, 
Read more "Labu Kuning Penawar Racun dan Cacing Pita yang Kaya Antioksidan..."

Jumat, 03 Juni 2011

7 film asing syuting di Indonesia

Tujuh film asing dijadwalkan syuting di beberapa wilayah di Indonesia pada 2011, kata Plt Dirjen Nilai Budaya, Seni, dan Film, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Ukus Kuswara di Jakarta, Selasa (31/05).
Ukus menjelaskan, tujuh film asing itu di antaranya berasal dari Amerika, Eropa dan Australia.
Sementara itu, Direktur Film Direktorat Nilai Budaya, Seni dan Film, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Samsul Lusa mengatakan, lokasi syuting yang dipilih berada di hampir seluruh wilayah di Indonesia.
"Lokasi syuting yang akan mereka datangi di antaranya Bali, Raja Ampat, Papua, dan sejumlah wilayah di Jawa dan Sumatera, dan banyak wilayah lainnya," katanya.
Namun demikian, Syamsul belum mendapatkan bocoran bintang terkenal yang akan berperan dalam film-film tersebut.
"Belum ada bocoran namun yang pasti akan lebih heboh dari film Eat, Pray, Love yang mengambil syuting di Bali," katanya.
Menurut Syamsul banyaknya negara sahabat yang tertarik untuk syuting di Indonesia menunjukkan bahwa keindahan Tanah Air telah terkenal hingga ke mancanegara.
"Ini sangat bagus untuk promosi bangsa ini dan bisa mendongkrak jumlah wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung ke beberapa wilayah yang dijadikan lokasi syuting," katanya. (antara/dar)

Read more "7 film asing syuting di Indonesia..."

Radiasi Ponsel bisa Berujung Kanker Otak

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Badan Kesehatan Dunia WHO baru-baru ini mengingatkan bahaya radiasi dari ponsel yang diklasifikasikan sebagai "sangat mungkin berisiko kanker". Badan ini sebelumnya telah melakukan peninjauan dari efek gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan manusia
Deklarasi tersebut didasarkan pada bukti dalam penelitian atas mereka yang menggunakan ponsel secara intensif. Diketahui, intensitas tinggi pemakaian ponsel  mengakibatkan peningkatan risiko glioma, sebuah bentuk kanker otak ganas.
Kesimpulan yang diambil International Agency for Research on Cancer (IARC), badan di bawah WHO, berlaku untuk radiasi elektromagnetik frekuensi radio pada umumnya, meskipun sebagian besar penelitian di daerah ini berpusat pada telepon selular.
Temuan adalah puncak dari pertemuan IARC yang diikuti 31 ilmuwan dari 14 negara untuk mengkaji ratusan hasil penelitian sebelumnya yang telah dipublikasi tentang risiko kanker yang ditimbulkan oleh medan elektromagnetik.
Jonathan Samet, seorang ilmuwan di University of Southern California, yang memimpin grup itu menyatakan, "Mungkin ada beberapa risiko, dan oleh karena itu kita harus tetap mencermati hubungan antara ponsel dan kanker."
Dalam menunjuk bidang frekuensi radio sebagai "mungkin karsinogenik", WHO telah menempatkan mereka setara dengan sekitar 240 agen lain yang merugikan, termasuk medan magnet tingkat rendah, bedak, dan bekerja sebagai dry cleaner.
Laporan tersebut tidak menemukan mekanisme yang jelas bagi gelombang menyebabkan tumor otak. Radiasi dari ponsel terlalu lemah untuk menyebabkan kanker dengan memecah DNA, yang menyebabkan para ilmuwan mencari faktor penyebab lain.
"Kami menemukan beberapa benang merah yang memberitahu kita bagaimana kanker dapat terjadi tetapi ada kesenjangan dan ketidakpastian," kata Samet.
Christopher Liar, Direktur IARC, mengatakan bahwa dalam melihat implikasi potensial untuk kesehatan masyarakat, harus ada penelitian lebih lanjut tentang jangka panjang penggunaan  ponsel. "Menunggu ketersediaan informasi tersebut, penting untuk mengambil langkah-langkah pragmatis untuk mengurangi eksposur seperti perangkat hands-free atau SMS," katanya.

Read more "Radiasi Ponsel bisa Berujung Kanker Otak..."
 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by Halifa Purple | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks